Kamis, 04 Desember 2014

Contoh Laporan Prakerin (PKL)

LAPORAN
PRAKTEK REPARASI PERALATAN ELEKTRONIKA
DI PD. ANGKASA ELEKTRONIK
Jl Jend.Ahmad Yani No 149 Garut, Jawa Barat
Telp.(022)233646
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Dan Sebagai Syarat Mengikuti Ujian Nasional
OLEH
                                         NAMA      :  SILIWANGI
                                         NIS            :  121310211
                                         KELAS      :  XII Audio Video 1

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA GARUT
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 GARUT
KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
JalanSuherman No.90 PO BOX 103 Telp. / Fax. 0262-233141 Garut
                                                        

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTIK INDUSTRI
PRAKTEK REPARASI PERALATAN ELEKTRONIKA
DI PD. ANGKASA ELEKTRONIKA
Jl.Jend.Ahmad Yani No 149, Garut , Jawa Barat
Telp.(022)233646

                                              Hari        : Rabu
                                              Tanggal  : 01 Oktober 2014

Pimpinan PD. ANGKASA Praktik Kerja Industri


Dra. Hj. Dina Rosdiani                                              H. Yudi Gotamansyah


Ketua Praktik Industri                                                          Ketua Program


H. GustiGunawan, S.Pd.                                    R. Oke Mucharam H,S.Pd.MM                  NIP. 196507061989031011                                               NIP.196503051995721001





KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatdan karunia–Nya sehingga dapat menyelesikan laporan ini dalam laporan Praktik Kerja Indrustri dengan judul  PRAKTEK REPARASI PERALATAN ELEKTRONIKA DI PD. ANGKASA ELEKTRONIK.  Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Prakerin di bidang keahlian Audio Video ( Elektronika ).
Dalam usaha penyusunan Praktik Kerja Industri ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan yang penulis peroleh dari pihak lain, baik berupa petunjuk, bimbingan, nasehat, dukungan moral, serta fasilitas lain yang penulis pergunakan dalam penyusunan laporan praktek kerja industri ini.
Kami ucapkan terimakasih kepada :
1.      Bapak Drs.H. Aban Suryana, M.Si selaku Kepala SMK Negeri 2 Garut
2.    Bapak H. Gusti Gunawan, S.Pd. selaku Ketua Praktik Industri
3.    Ibu Dra.Hj Dina Rosdiani selaku Pimpinan PD ANGKASA ELEKTRONIK
4.    Bapak H.Yudi Gotamansyah selaku Pembimbing dari perusahaan
5.    Bapak R. OkeMucharam H, S.Pd.MM selaku Kepala Program Keahlian Teknik Audio Video
6.    Bapak Lili Aliyudin selaku Pembimbing dari sekolah.
7.    Bapak/Ibu guru yang telah memberi masukan dan saran dalam penyusunan laporan ini.
8.    Dan juga kedua orang tua yang selalu memberimotivasi dan biaya.
Tidak ada satupun yang sempurna di dunia ini, kecuali Allah SWT sang maha pencipta. Begitu juga buku ini, penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat menantikan saran atau kritik yang membangun menjadi hal yang sangat diharapkan penulis.
Demikian kata pengantar ini, mohon maaf atas segala kekurangan.Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat khususnya dan umumnya bagi pembaca. Amin.
                                                                                                Garut, 01 Oktober 2014
                                                                                                             
                                                                                                                   Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................... i
PENGESAHAN PEMBIMBING........................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN
      1.1   Latar Belakang Praktik Kerja Industri................................................... .... 1  
1.2   Tujuan Praktik Kerja Industri................................................................ .... 2  
      1.3   Pembatasan Ruang Lingkup.................................................................. .... 2
BAB II. KAJIAN TEORITIS
       2.1   Tinjauan Umum................................................................................... .... 3
       2.2   Konstruksi/ Model.............................................................................. .... 6
       2.3   Nama Bagian dan Fungsi..................................................................... .... 8
       2.4   Cara Kerja.......................................................................................... .... 11
       2.5   Gangguan-Gangguan........................................................................... .... 12
       2.6   Keselamatan Kerja.............................................................................. .... 12
BAB III. PELAPORAN
       3.1   Pemeriksaan........................................................................................ .... 13
       3.2   Pengukuran......................................................................................... .... 14
       3.3   Kesimpulan Gangguan......................................................................... .... 15
       3.4   Memasang dan Menyetel..................................................................... .... 16
BAB IV. PENUTUP
       4.1   Kesimpulan......................................................................................... .... 18
       4.2   Saran....................................................................................................... 19
Daftar Pustaka................................................................................................... .... 20


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Praktik Kerja Industri
Sesuai dengan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan, setiap siswa-siswi lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian, dan siap   kerja. Kegiatannya itu disebut dengan PRAKERIN (Praktek Kerja Industri). Prakerin adalah suatu kegiatan yang sangat diwajibkan untuk tingkatan SMK dan sederajat, untuk dapat mengenal dunia lain industri yang sebenarnya.
Sekolah Menengah Kejuruan, sistem pendidikannya menggunakan metode sistem pendidikan dengan dua jalur. Yaitu, jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Maksudnya, jalur pendidikan luar sekolah adalah siswa-siswi wajib melaksanakan Prakerin. Dalam melaksanakan Prakerin ini seperti yang tertera pada Undang-Undang Prakerin no. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional, dan peraturan lainnya :
1.    Penyelenggaraan pendidikan dilakukan dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
2.    Penyelenggaraan Sekolah Kejuruan dapat bekerja sama dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan.
Untuk melaksanakan Prakerin, siswa-siswi memerlukan skill yang bagus, mental dan fisik yang kuat. Maka dari itu, peserta Prakerin harus mempunyai kedisiplinan yang tinggi, untuk menunjang keberhasilan Prakerin. Kedisiplinan adalah suatu sikap yang setiap kegiatannya diatur yang dijalankan secara patuh dan taat, kemudian disiplin artinya mentaati dan mengikuti peraturan yang ada pada situasi atau keadaan tertentu.
     Selain itu, peserta Prakerin juga harus memiliki mental yang kuat untuk menghadapi segala situasi, baik disaat sulit maupun tidak dan peserta Prakerin harus memiliki fisik yang kuat. Keuntungan dari kegiatan Prakerin ini, yaitu dapat memberikan pengalaman yang lebih, dan menjadikan siswa-siswi sebagai tenaga kerja yang profesional dan berkualitas.
 1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri & Pembuatan Laporan
Tujuan PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) adalah sebagai berikut :
1.    Meningkatkan dan mengembangkan hubungan antara sekolah dengan dunia usaha atau dunia industri.
2.    Menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan berkualitas.
3.    Mengasah keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah ke dunia industri.
4.    Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas.
5.    Menambah keterampilan serta wawasan dalam dunia usaha.
6.    Mengembangkan pengetahuan, sikap dan kemampuan serta menambah wawasan siswa-siswi yang berkaitan dengan pelajaran yang telah diterima di sekolah.
7.    Melatih kerja dan pengamatan teknik-teknik yang diterapkan di tempat Peraktek Kerja Industri (Prakerin) sesuai di bidang keahlian yang dimiliki.
8.    Untuk mencari pengalaman dalam Prakerin di dunia usaha/industri.
9.    Untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan di sekolah.
10.     Untuk menambah bekal hidup di masa depan.
11.     Mewujudkan visi dan misi sekolah.
12.     Sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional.
13.     Bukti secara tertulis telah melaksanakan praktik di Industri
14.     Untuk mendapatkan nilai praktik Industri
1.3  Pembatasan Ruang Lingkup
Peralatan elektronik yang rusak dan dibawa oleh pemiliknya ke perusahaan ini untuk diperbaiki yang penulis lihat cukup banyak jenisnya, sehingga tidak mungkin semuanya penulis jelaskan cara kerja  dan proses perbaikannya. Jadi yang penulis hanya akan menjelaskan sebagian saja, yaitu : Magic Com
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1     Tinjauan Umum
Ada bebarapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kita mulai mereparasi suatu alat elektronika yang rusak, diantaranya :
1.      Mengetahui kerusakan alat tersebut dengan menanyakan langsung kepada pemiliknya.
2.      Hidupkan dan tes alat tersebut untuk memastikan pada bagianmana alat tersebut rusak.
3.      Tentukan lamanya waktu reparasi sampai alat tersebut selesai dikerjakan, agar pelanggan yakin terhadap kualitas kerja kita.
4.      Berilah konsumen nota untuk pengambilan penyerahan alat yang diperbaiki.
A.     Peralatan Reparasi
       Peralatan yang di perlukan untuk mengetahui keadaan unit yang rusak atau tidak, diperlukan alat-alat kerja yang lengkap oleh seorang teknisi diantaranya:

-         Multimeter                                            -  Liquid Carbon
-         Solder                                                  -  Tester remote
-         Timah solder/tinol
-         Desoldering pump
-         Obeng berbagai jenis dan ukuran
-         Tang berbagai jenis dan ukuran
-         Contact Cleaner


1.      MULTIMETER
Multimeter atau Multitester adalah yang sangat diperlukan dalam mencari kerusakkan peralatan elektronika. Dengan Multimeter dapat mengukur Tegangan AC maupun DC, juga mampu memeriksa kondisi komponen aktif atau  semikonduktor seperti IC, Transisitor, SCR, FET, juga mampu memeriksa kondisi komponen pasif seperti Resistor, Dioda, Kapasitor baik Bipolar maupun Nonpolar. Demikian pula kondisi sambungan kabel atau jalur PCB bisa diperiksa dengan Multimeter.

2.      SOLDER DAN TINOL
     Solder adalah alat penting yang digunakan baik untuk membuka komponen yang rusak dari PCB maupun memasang komponen pada PCB tersebut.  Ada beberapa macam solder yang digunakan       untuk menyolder komponen yang peka terhadap suhu tinggi seperti IC atau Transistor digunakan solder dengan daya rendah (25Watt sampai dengan 30Watt), sedangkan untuk menyolder komponen yang memerlukan suhu yang tinggi seperti menyolder trafo transformer yang besar atau mencabut trafo FBT televisi diperlukan solder dengan daya besar ( 40Watt sampai 60 Watt). Untuk memasang komponen atau menyambung diperlukan timah solder atau umumnya disebut tinol yang kandungan timahnya 60% atau 70%. Untuk membuka komponen dari PCB selain menggunakan solder juga dibantu dengan Desoldering Pump yang fungsinya untuk mengambil atau membersihkan tinol yang menempel di PCB.


3.      CONTACT CLEANER
 Contact Cleaner digunakan untuk membersihkan bagian komponen yang kotor akibat debu atau karat. Contohnya apabila pada peralatan Penguat Suara atau Amplifier apabila Potensiometernya diputar terdengar suara berisik bisa dihilangkan dengan menyemprotkan Contact Spray.
Peralatan penunjang lainnya adalah pinset, obeng-obeng, tang pemotong (knife tang) maupun tang lancip dll.






2.2   Konstruksi atau Model
Magicom adalah peralatan rumah tangga dan merupakan bagian dari alat untuk memasak. Alat ini fungsinya adalah untuk menanak nasi dan menjaga nasi tersebut tetap panas sampai waktu yang lama. Selain untuk menanak nasi ada beberapa type dari Magicom ini yang memiliki fasilitas untuk membuat bubur, yogurt dan membuat sop atau sayur.
Secara garis besar Magicom terbagi atas empat jenis, yaitu :
1.      Magicom Manual
 

2.      Magicom Jumbo


3.      Magicom Digital
 
4.      Magicom Mini






2.3   Nama Bagian dan Fungsi
Komponen utama alat ini adalah:
1.      Inner Pot, yaitu semacam panci untuk menampung beras dan air yang akan dimasak.



2.      Outer Pot, bentuknya mirip Inner Pot tapi ukurannya lebih besar dan                        menyatu dengan body magicom. Fungsinya untuk memanaskan Inner pot.
3.      Main Heater, yaitu elemen pemanas yang mengeluarkan suhu diatas 100°C yang fungsinya untuk menanak beras sehingga menjadi nasi.
4.      Body Heater atau elemen pemanas. Elemen ini dililitkan pada outer pot akan diteruskan ke inner pot yang akhirnya akan memanaskan nasi di dalamnya.



        5.   Lid Heater, elemen pemans ini terletak di bagian dalam tutup magic com. Fungsinya untuk menjaga uap air yang berada di atas permukaan nasi agar tetap panas dan tidak mengembun karena embun yang jatuh kedalam nasi akan menyebabkan nasi berair sehingga nasi menjadi bau dan basi
6.    Bi-Metal alat ini bekerja sebagai thermoswitch, fungsinya untuk memutuskan arus listrik jika suhunya telah mencapai titik maksimal, dam akan kembali mengalirkan arus listrik jika suhunya turun mencapai titik minimal sehingga suhu  nasi akan tetap konstan pada kisaran 78°C-85°C.

        

  7.   Magnetic Switch. Alat ini bekerja sebagai Termoswitch.Alat ini terletak     di tengah-tengah Main Heater gunanya adalah jika nasi yang sedang di tanak telah matang maka alat ini akan    memutuskan arus listrik yang mengalir pada Main Heater dan proses menanak nasi     (cooking) berakhir sehingga nasi tidak kering atau gosong.
8.   Micro Switch. Alat ini bekerja sama dengan magnetic switch , jika nasi telah matang maka micro switch akan memindahkan suplay arus listrik dari Main Heater ke Body Heater dan Lid Heater.
.


9.       

9.      Thermofuse yaitu semacam sekering dimana alat ini akan memutuskan arus listrik jika suhunya melewati ambang batas yang telah ditentukan.




2.4   Cara Kerja Magic Com





          Pada waktu menanak nasi, yaitu setelah tuas (Handle) Magicom ditekan kebawah maka akan menekan saklar (Micro swith) yang akan menghubungkan arus listri kmenuju ElemenPemanasUtama atau Penanak Nasi (Main Heater). Pada kondis iini lampuk ontrol rice cooking menyala (LED Merah). Ketika suhu pemanas mencapai maksimal dan nasi sudah matang, maka thermostat trip ( magnetic switch ) langsung menggerakkan tuas sehingga posisi saklar (micro switch) jadi berubah mengalirkan listrik menuju keelemen atas dan elemen samping (Lid Heater & Body Heater) yang berfungsi untuk menghangatkan nasi setelah proses penanakannasiselesai. Arus yang mengalir ke kedua elemen tersebut melewati thermostat (Bi-Metal) .Fungsi  Bi-Metal pada posisi penghangat ini, yaitu untuk menjaga agar suhu nasi tetap konstan (78°C-85°C). Suhu yang dikeluarkan oleh Body Heater akan memanaskan Bi-Metal, ketika suhunya telah mencapai titik maksimal maka Bi-Metal akan “Off” sehingga arus menuju Body Heater akan terputus. Jika suhunya telah turun sampai mencapai titik minimal maka Bimetal akan kembali “On” dan arus pun akan kembali mengalir ke Body Heater. Demikian kerja Bi-Metal tersebut terus menerus sehingga suhu nasi akantetap.
2.5   Jenis Gangguan
ü  Mati total
ü  Tombol-Tombol Tidak berfungsi
ü  Magic com Tidak Berfungsi Untuk Memasak (cooking).
ü  Nasi Gosong
ü  Nasi Kering
2.6    Keselamatan Kerja
        Keselamatan kerja di bidang elektronika sangat penting untuk diperhatikan, karena pekerjaan seorang teknisi di bidang ini selalu berhubungan dengan arus lisrik. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh sumber daya cukup tinggi dan berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian. Oleh karena itu seorang praktisi atau teknisi elekrtonika sebelum melakukan pekerjaannya harus melakukan hal-hal berikut ini :
-         Selalu memakai alas kaki, baik sepatu maupun sandal. Alas kaki tersebut harus kering, karena alas kaki yang basah masih bisa mengantarkan arus listrik.
-         Memakai sarung tangan, baik yang terbuat dari karet maupun dari bahan kaus.
-         Pada saat melakukan penyolderan hindari menghirup asap yang keluar dari timah solder karena asap tersebut bisa merusak kesehatan paru-paru.



BAB III
PELAPORAN
3.1 Pemeriksaan
Pemeriksaan gangguan diantaranya :
a)      Mati total
     Alat tidak berfungsi karena arus listrik tidak ada yang di tandai dengan padamnya kedua lampu LED.
·           Periksa kabel AC dengan Multimeter (Ohm x 10), apakah masih bagus.
·                 Jika bagus periksa thermofuse dengan Multimeter (Ohm x 10). Jika putus ganti dengan yang baru.
b)      Tombol-Tombol Tidak berfungsi
Biasanya kerusakan seperti ini sering terjadi pada Magicom jenis digital. Periksakabelpenghubungpadaelemenbagianatas. Penyebabnya kabel penghubung pada elemen bagian atas yang terletak di dalam tutup Magicom putus, dikarenakan kabel tersebut terjepit oleh tutup atas atau engsel dari tutup tersebut, karena sering membuka dan menutup magicom sehingga tombol untuk memasak tidak berfungsi dan ditandai dengan lampu LED menyala berkedip. Untuk memperbaikinya sambungkan kabel tersebut dengan di solder.
c)      Nasi Tidak tahan Lama , Cepat Basi dan Bau
Cek Body Heater dan Lid Heater dengan Multimeter. Jika salah satu dari kedua elemen pemanas ini putus maka ganti dengan yang baru. Jika kedua elemen pemanas ini baik maka gangguan terletak pada Bi- Metal. Alat ini terlalu cepat “off” sebelum suhunya mencapai titik maksimal. Untuk mengatasinya ada dua cara:
·        Mengganti Bi-Metal tersebut dengan yang baru.
·        Mengurangi panas yang mengenai Bi-metal tersebut dengan cara membuka busa penutup (jika ada) pada Bi-metal tersebut.
d)      Magicom Tidak Berfungsi Untuk Memasak (cooking).
Ada 3 kemungkinan di antaranya :
1.      Besi penahan atau handle (penghubung antara tombol cook dan warm) berubah posisi, solusinya kita perbaiki besi penahan tersebut ke posisi normal dengan cara menarik/melengkungkannya dengan tang.
2.      Inner pot/panci perubahan bentuk (agak cekung), solusinya  kita rubah ke posisi normal dengan menekannya ke arah dalam (menjadi agak cembung).
3.      Periksa magnetic Switch dan Micro Switch, jika salah satu dari kedua komponen ini rusak maka ganti dengan yang baru.
e)      Nasi Gosong
      Disebabkan suhu menanak nasi (cook) melewati 100°C karena besi penahan tombol cook berubah posisi menjadi bengkok pada saat Magnetic Switch dan Micro Switch bekerja. Solusinya yaitu dengan merubah kembali besi penahan tersebut ke posisi normal.
f)       Nasi Kering
Bisa terjadi karena Bi-Metalnya rusak, dikarenakan Bi-Metal hanya mampu menahan panas sampai 78°C. Solusinya mengganti Bi-Metal tersebut dengan yang baru.
3.2 Pengukuran
a)  Untuk magicom manual yang mati total dilakukan pengukuran sebagai berikut:
Periksa kabel AC magicom dengan avometer pada posisi ohm meter. Jika salah satu atau kedua kabel AC putus maka ganti kabel AC tersebut dengan yang baru. Apabila kondisi kabel AC dalam keadaan baik maka cek termofuse dengan multimeter pada posisi ohm meter. Apabila termofuse putus ganti dengan yang baru.
b)  Apabila lampu-lampu led magicom menyala tetapi magicom tidak berfungsi maka cek pin-pin micro switch dengan avometer pada posisi ohm meter. Apabila kondisi micro switch itu tidak berfungsi sebagaimana mestinya maka ganti dengan yang baru.
c)   Untuk magicom digital yang mati total dilakukan pengukuran sebagai berikut:
Periksa kabel AC magicom dengan avometer pada posisi ohm meter. Jika salah satu atau kedua kabel AC putus maka ganti kabel AC tersebut dengan yang baru. Apabila kondisi kabel AC dalam keadaan baik maka cek trafo adaptor dengan multimeter pada posisi ohm meter. Apabila trafo adaptor rusak ganti dengan yang baru.
d)   Untuk magicom digital yang error yang ditandai dengan tidak berfungsinya    
       semua tombol-tombol dan di panel tertulis err. Langkah pengukuran yang   
dilakukan adalah mengukur kabel lid heater dan kabel NTC. Apabila salah satu dari kabel-kabel tersebut putus maka sambungkan kembali dengan menggunakan solder

3.3 Kesimpulan Gangguan
a)      Mati total
Alat tidak berfungsi karena arus listrik tidak ada yang di tandai dengan padamnya kedua lampu LED.
Apabila kerusakan tersebut akibat putusnya kabel AC hal ini biasanya diakibatkan kabel tersebut putus digigit tikus atau steker dari kabel tersebut rusak.
Apabila kerusakan tersebut akibat rusaknya termofuse hal ini biasanya diakibatkan oleh tidak bekerjanya magnetic switch sebagaimana mestinya sehingga termofuse mendapat suhu tinggi diatas batas maksimal yang ditentukan.
b)   Tombol-Tombol Tidak berfungsi
Kabel-kabel yang terpasang pada magicom tersebut ukurannya terlalu kecil dan kurang elastis sehingga mudah putus.
c)   Nasi Tidak tahan Lama , Cepat Basi, Bau dan Kering
           Kerusakan body heater dan lid heater dikarenakan komponen-komponen tersebut terbuat dari lilitan kawat nikelin dengan ukuran diameter yang sangat kecil sehingga dengan mendapat suhu yang sangat tinggi dan terus menerus akan mengurangi umur dari komponen tersebut sehingga mudah putus.
           Kerusakan bi-metal terjadi karena selain mendapat suhu yang tinggi juga alat tersebut fungsinya sebagai sakelar suhu yang bekerja otomatis terus menerus selama magicom tersebut bekerja.

d)   Magicom Tidak Berfungsi Untuk Memasak (cooking) atau Gosong.
Untuk magicom manual kerusakan handle biasanya terjadi karena konsumen terlalu keras menekan handle tersebut pada saat akan menanak nasi.
Kerusakan inner-pot biasanya terjadi akibat inner-pot tersebut berubah bentuk karena suhu yang tinggi atau inner-pot tersebut sering dipakai untuk mencuci beras.
Kerusakan magnetic switch diakibatkan oleh suhu yang tinggi sehingga daya magnet yang ada didalamnya akan berubah sedangkan micro switch yang body luarnya terbuat dari plastik sering rusak karena plastiknya meleleh akibat terkena suhu yang tinggi.
3.4 Memasang dan Menyel
          Untuk penggantian dan pemasangan komponen-komponen yang rusak adalah sebagai berikut :
         Untuk penggantian termofuse yang terletak dibagian bawah magicom dengan cara menggunting kabel-kabel yang terhubung dengan termofuse tersebut, kemudian termofuse yang baru dihubungkan dengan ujung-ujung kabel tersebut dengan solder.

         Untuk mengganti micro switch yaitu dengan cara membuka baut dan mencabut soket-soket yang terpasang dan dipindahkan ke micro switch yang baru.

Untuk melepaskan dan memasang bi-metal yang terletak dibagian dalam outer-pot maka body magicom harus dilepaskan terlebih dahulu agar pemasangannya lebih mudah dan terletak pada posisi yang tepat.
Setelah proses perbaikan Magicom selesai maka perlu dilakukan penyetelan dan pengujian terhadap semua bagian dari magicom tersebut. Proses pengujian pertama adalah setelah magicom terhubung ke saluran listrik (stop kontak), cek semua fungsi dari tombol-tombol yang ada, apakah bekerja sebagaimana mestinya, dan cek pula lampu-lampu indikatornya. Jika semuanya berjalan dengan baik maka proses pengujian telah selesai dan magicom siap untuk diserahkan kepada konsumen.
Jika setelah Magicom diserahkan kepada konsumen dan dicoba di rumahnya, tetapi kembali lagi karena masih ada keluhan yang sama. Maka setelah Magicom tersebut diperbaiki kembali selain di cek kembali seperti diuraikan diatas Magicom tersebut dicoba untuk menanak nasi dan dilihat hasilnya untuk memastikan bahwa Magicom tersebut telah bekerja dengan sempurna.






BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah penulis menjalankan Praktek Kerja Industri (Prakerin)  selama 3 bulan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwaPraktek Kerja Industri itu sangat penting bagi pelajar Sekolah Menengah  Kejuruan karena peserta diklat dapa terjun langsung kelapangan, serta dituntut untuk bertanggung jawab atas apa yang telah dilaksanakannya.
Melalui prakerin ini peserta diklat dapat menilai dan menghargai kemampuan dir sendiri. Penulis mencoba menarik kesimpulan bahwa ternyata pengalaman yang didapatkan di lapanagan kerja khususnya dari segi teknik pelaksanaannya lebih praktis jika dibandingkan pelajaran yang diterima di sekolah, hal ini disebabkan di lapangan dituntut untuk memanfaatkan waktu seefisien mungkin dengan kesalahan sekecil mungkin.
Dari praktik yang di dapat, penulis menyimpulkan bahwa untuk memperbaiki alat elektronik, kita harus memakai peralatan yang setandar, memperbaiki dengan rapi sehingga kita juga akan mendapat hasilnya, orang lainpun menilai kita baik. Kita juga bisa mengenal bahan-bahan untuk perbaikan yang seiring berjalannya waktu semakin canggih, kita harus terus belajar untuk terus maju.





4.2 Saran-saran
1.      Dalam melakukan suatu pekerjaan kita harus menyelesaikan dengan baikdanseefisienmungkin.
2.      Peserta prakerin harus mentaati tata tertib yang telah di tetapkan.
3.      Seluruh peserta harus mempersiapkan segala sesuatunya yang baik untuk persiapan Prakerin.
4.      Guru Pembimbing harus memonitoring minimal 1 bulan sekali.
5.      JagalahkesehatansewaktumelaksanakanPraktekKerjaIndustri.
6.      Menjaga sikap, perilaku atau kesopanan.













DAFTAR PUSTAKA
Diktat PetunjukReparasi di PD. Angkasa
http://pintarbengkel.blogspot.com
www.google.co.id/m?q=termofuse
www.google.co.id/search?hl=magneticswitch
www.google.co.id/search?hl=microswitch
duniatehnikku.wordpress.com/2011/10
http://perlengkapanbengkel.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar