LAPORAN
PRAKTEK REPARASI PERALATAN
ELEKTRONIKA
DI PD. ANGKASA
ELEKTRONIK
Jl Jend.Ahmad Yani No
149 Garut, Jawa Barat
Telp.(022)233646
Telp.(022)233646
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Laporan
Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Dan Sebagai Syarat Mengikuti Ujian Nasional
OLEH
NAMA : SILIWANGI
NIS : 121310211
KELAS :
XII Audio Video 1
DINAS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA GARUT
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 GARUT
KELOMPOK
TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
JalanSuherman
No.90 PO BOX 103 Telp. / Fax. 0262-233141 Garut
e-mail :smknegeri2garut@yahoo.co.id
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTIK INDUSTRI
PRAKTEK
REPARASI PERALATAN ELEKTRONIKA
DI PD. ANGKASA ELEKTRONIKA
Jl.Jend.Ahmad Yani No 149, Garut , Jawa Barat
Telp.(022)233646
Telp.(022)233646
Hari : Rabu
Tanggal : 01 Oktober 2014
Pimpinan
PD. ANGKASA Praktik
Kerja Industri
Dra. Hj. Dina
Rosdiani
H. Yudi Gotamansyah
Ketua Praktik Industri Ketua Program
H. GustiGunawan, S.Pd. R. Oke Mucharam H,S.Pd.MM NIP. 196507061989031011 NIP.196503051995721001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke Hadirat
Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatdan karunia–Nya sehingga dapat menyelesikan
laporan ini dalam laporan Praktik Kerja Indrustri dengan judul PRAKTEK REPARASI PERALATAN ELEKTRONIKA DI PD. ANGKASA ELEKTRONIK. Laporan
ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Prakerin di bidang keahlian Audio Video
( Elektronika ).
Dalam usaha penyusunan Praktik Kerja Industri ini tidak
akan berhasil tanpa adanya bantuan yang penulis peroleh dari pihak lain, baik berupa
petunjuk, bimbingan, nasehat, dukungan moral, serta fasilitas lain yang penulis
pergunakan dalam penyusunan laporan praktek kerja industri ini.
Kami ucapkan terimakasih kepada :
1.
Bapak Drs.H. Aban Suryana, M.Si selaku Kepala
SMK Negeri 2 Garut
2.
Bapak H. Gusti Gunawan, S.Pd. selaku Ketua Praktik Industri
3.
Ibu Dra.Hj Dina Rosdiani selaku Pimpinan PD ANGKASA
ELEKTRONIK
4.
Bapak H.Yudi Gotamansyah selaku Pembimbing dari perusahaan
5.
Bapak R. OkeMucharam H, S.Pd.MM selaku Kepala Program
Keahlian Teknik Audio Video
6.
Bapak Lili Aliyudin selaku Pembimbing dari sekolah.
7.
Bapak/Ibu guru yang telah memberi masukan dan saran dalam penyusunan
laporan ini.
8.
Dan juga kedua orang tua yang selalu memberimotivasi dan biaya.
Tidak ada satupun yang sempurna di
dunia ini, kecuali Allah SWT sang maha pencipta. Begitu juga buku ini, penulis
menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu
penulis sangat menantikan saran atau kritik
yang membangun menjadi hal yang sangat diharapkan penulis.
Demikian kata pengantar ini, mohon maaf atas segala kekurangan.Semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat khususnya
dan umumnya bagi pembaca. Amin.
Garut,
01 Oktober 2014
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................... i
PENGESAHAN PEMBIMBING........................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri................................................... .... 1
1.2
Tujuan Praktik Kerja Industri................................................................ .... 2
1.3 Pembatasan Ruang Lingkup.................................................................. .... 2
BAB II. KAJIAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Umum................................................................................... .... 3
2.2 Konstruksi/ Model.............................................................................. .... 6
2.3 Nama Bagian dan Fungsi..................................................................... .... 8
2.4 Cara Kerja.......................................................................................... .... 11
2.5 Gangguan-Gangguan........................................................................... .... 12
2.6 Keselamatan Kerja.............................................................................. .... 12
BAB III. PELAPORAN
3.1 Pemeriksaan........................................................................................ .... 13
3.2 Pengukuran......................................................................................... .... 14
3.3 Kesimpulan Gangguan......................................................................... .... 15
3.4 Memasang dan Menyetel..................................................................... .... 16
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan......................................................................................... .... 18
4.2 Saran....................................................................................................... 19
Daftar Pustaka................................................................................................... .... 20
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik
Kerja Industri
Sesuai
dengan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan, setiap siswa-siswi lulusan SMK
dituntut untuk mempunyai suatu keahlian, dan siap kerja. Kegiatannya itu disebut dengan
PRAKERIN (Praktek Kerja Industri). Prakerin adalah suatu kegiatan yang sangat diwajibkan
untuk tingkatan SMK dan sederajat, untuk dapat mengenal dunia lain industri
yang sebenarnya.
Sekolah Menengah Kejuruan, sistem pendidikannya
menggunakan metode sistem pendidikan dengan dua jalur. Yaitu, jalur pendidikan
sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Maksudnya, jalur pendidikan luar
sekolah adalah siswa-siswi wajib melaksanakan Prakerin. Dalam melaksanakan
Prakerin ini seperti yang tertera pada Undang-Undang Prakerin no. 2 tahun 1989
tentang Pendidikan Nasional, dan peraturan lainnya :
1.
Penyelenggaraan pendidikan dilakukan
dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
2.
Penyelenggaraan Sekolah Kejuruan dapat
bekerja sama dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para dermawan untuk
memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan
pendidikan.
Untuk
melaksanakan Prakerin, siswa-siswi memerlukan skill yang bagus, mental dan
fisik yang kuat. Maka dari itu, peserta Prakerin harus mempunyai kedisiplinan
yang tinggi, untuk menunjang keberhasilan Prakerin. Kedisiplinan adalah suatu
sikap yang setiap kegiatannya diatur yang dijalankan secara patuh dan taat,
kemudian disiplin artinya mentaati dan mengikuti peraturan yang ada pada
situasi atau keadaan tertentu.
Selain itu, peserta Prakerin juga harus
memiliki mental yang kuat untuk menghadapi segala situasi, baik disaat sulit
maupun tidak dan peserta Prakerin harus memiliki fisik yang kuat. Keuntungan
dari kegiatan Prakerin ini, yaitu dapat memberikan pengalaman yang lebih, dan
menjadikan siswa-siswi sebagai tenaga kerja yang profesional dan berkualitas.
1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri & Pembuatan
Laporan
Tujuan PRAKERIN (Praktek Kerja
Industri) adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan
dan mengembangkan hubungan antara sekolah dengan dunia usaha atau dunia
industri.
2. Menghasilkan
tenaga kerja yang profesional dan berkualitas.
3. Mengasah
keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah ke dunia industri.
4. Meningkatkan
efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja yang
berkualitas.
5. Menambah
keterampilan serta wawasan dalam dunia usaha.
6. Mengembangkan
pengetahuan, sikap dan kemampuan serta menambah wawasan siswa-siswi yang
berkaitan dengan pelajaran yang telah diterima di sekolah.
7. Melatih
kerja dan pengamatan teknik-teknik yang diterapkan di tempat Peraktek Kerja Industri
(Prakerin) sesuai di bidang keahlian yang dimiliki.
8. Untuk
mencari pengalaman dalam Prakerin di dunia usaha/industri.
9. Untuk
menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan di sekolah.
10. Untuk
menambah bekal hidup di masa depan.
11. Mewujudkan visi
dan misi sekolah.
12. Sebagai syarat
mengikuti Ujian Nasional.
13. Bukti secara tertulis telah melaksanakan
praktik di Industri
14. Untuk mendapatkan nilai praktik Industri
1.3 Pembatasan Ruang Lingkup
Peralatan elektronik yang rusak dan
dibawa oleh pemiliknya ke perusahaan ini untuk diperbaiki yang penulis lihat
cukup banyak jenisnya, sehingga tidak mungkin semuanya penulis jelaskan cara
kerja dan proses perbaikannya. Jadi yang
penulis hanya akan menjelaskan sebagian saja, yaitu : Magic Com
BAB II
KAJIAN TEORITIS
KAJIAN TEORITIS
2.1 Tinjauan
Umum
Ada bebarapa hal yang perlu diperhatikan sebelum
kita mulai mereparasi suatu alat elektronika yang rusak, diantaranya :
1.
Mengetahui
kerusakan alat tersebut dengan menanyakan langsung kepada pemiliknya.
2.
Hidupkan dan tes
alat tersebut untuk memastikan pada bagianmana alat tersebut rusak.
3.
Tentukan lamanya
waktu reparasi sampai alat tersebut selesai dikerjakan, agar pelanggan yakin
terhadap kualitas kerja kita.
4.
Berilah konsumen nota untuk pengambilan penyerahan alat yang diperbaiki.
A.
Peralatan Reparasi
Peralatan yang di perlukan untuk mengetahui keadaan unit
yang rusak atau tidak, diperlukan alat-alat kerja yang lengkap oleh seorang
teknisi diantaranya:
-
Multimeter - Liquid
Carbon
-
Solder - Tester
remote
-
Timah solder/tinol
-
Desoldering pump
-
Obeng berbagai
jenis dan ukuran
-
Tang berbagai jenis
dan ukuran
-
Contact Cleaner
1.
MULTIMETER
Multimeter atau Multitester adalah yang sangat diperlukan dalam mencari
kerusakkan peralatan elektronika. Dengan Multimeter dapat mengukur Tegangan AC
maupun DC, juga mampu memeriksa kondisi komponen aktif atau semikonduktor seperti IC, Transisitor, SCR,
FET, juga mampu memeriksa kondisi komponen pasif seperti Resistor, Dioda,
Kapasitor baik Bipolar maupun
Nonpolar. Demikian pula kondisi sambungan kabel atau jalur PCB bisa diperiksa
dengan Multimeter.
2. SOLDER DAN TINOL
Solder adalah alat penting yang digunakan baik
untuk membuka komponen yang rusak dari PCB maupun memasang komponen pada PCB
tersebut. Ada beberapa macam solder yang
digunakan untuk menyolder komponen
yang peka terhadap suhu tinggi seperti IC atau Transistor digunakan solder
dengan daya rendah (25Watt sampai dengan 30Watt), sedangkan untuk menyolder
komponen yang memerlukan suhu yang tinggi seperti menyolder trafo transformer
yang besar atau mencabut trafo FBT televisi diperlukan solder dengan daya besar
( 40Watt sampai 60 Watt). Untuk memasang komponen atau menyambung diperlukan
timah solder atau umumnya disebut tinol yang kandungan timahnya 60% atau 70%.
Untuk membuka komponen dari PCB selain menggunakan solder juga dibantu dengan
Desoldering Pump yang fungsinya untuk mengambil atau membersihkan tinol yang menempel
di PCB.
3. CONTACT
CLEANER
Contact Cleaner digunakan untuk membersihkan
bagian komponen yang kotor akibat debu atau karat. Contohnya apabila pada
peralatan Penguat Suara atau Amplifier apabila Potensiometernya diputar
terdengar suara berisik bisa dihilangkan dengan menyemprotkan Contact Spray.
Peralatan penunjang lainnya adalah pinset, obeng-obeng, tang pemotong
(knife tang) maupun tang lancip dll.
2.2 Konstruksi atau
Model
Magicom adalah peralatan rumah tangga dan
merupakan bagian dari alat untuk memasak. Alat ini fungsinya adalah untuk
menanak nasi dan menjaga nasi tersebut tetap panas sampai waktu yang lama.
Selain untuk menanak nasi ada beberapa type dari Magicom ini yang memiliki
fasilitas untuk membuat bubur, yogurt dan membuat sop atau sayur.
Secara garis besar Magicom terbagi atas empat jenis, yaitu :
1.
Magicom
Manual
2. Magicom Jumbo
3. Magicom Digital
4. Magicom Mini
2.3 Nama Bagian dan Fungsi
Komponen utama alat ini adalah:
1. Inner
Pot, yaitu semacam panci untuk
menampung beras dan air yang akan dimasak.
2.
Outer Pot, bentuknya mirip Inner Pot tapi ukurannya lebih besar dan menyatu dengan body magicom. Fungsinya untuk
memanaskan Inner pot.
3. Main
Heater, yaitu elemen pemanas yang mengeluarkan suhu diatas 100°C yang fungsinya
untuk menanak beras sehingga menjadi nasi.
4.
Body Heater atau elemen pemanas. Elemen ini dililitkan pada outer pot akan diteruskan ke inner pot yang
akhirnya akan memanaskan nasi di dalamnya.
5. Lid
Heater,
elemen pemans ini terletak di bagian dalam tutup magic com. Fungsinya untuk
menjaga uap air yang berada di atas permukaan nasi agar tetap panas dan tidak
mengembun karena embun yang jatuh kedalam nasi akan menyebabkan nasi berair
sehingga nasi menjadi bau dan basi
6. Bi-Metal alat ini bekerja sebagai thermoswitch, fungsinya
untuk memutuskan arus listrik jika suhunya telah mencapai titik maksimal, dam
akan kembali mengalirkan arus listrik jika suhunya turun mencapai titik minimal
sehingga suhu nasi akan tetap konstan pada kisaran
78°C-85°C.
7. Magnetic
Switch. Alat ini bekerja sebagai
Termoswitch.Alat ini terletak di
tengah-tengah Main Heater gunanya adalah jika nasi yang sedang di tanak telah
matang maka alat ini akan memutuskan
arus listrik yang mengalir pada Main Heater dan proses menanak nasi (cooking) berakhir sehingga nasi tidak kering atau
gosong.
8. Micro Switch. Alat ini bekerja sama dengan magnetic switch ,
jika nasi telah matang maka micro switch akan memindahkan suplay arus listrik
dari Main Heater ke Body Heater dan Lid Heater.
.
9.
9. Thermofuse
yaitu semacam sekering dimana
alat ini akan memutuskan arus listrik jika suhunya melewati ambang batas yang
telah ditentukan.
2.4 Cara Kerja Magic Com
Pada
waktu menanak nasi, yaitu setelah tuas (Handle) Magicom ditekan kebawah maka akan
menekan saklar (Micro swith) yang akan menghubungkan arus listri kmenuju ElemenPemanasUtama atau Penanak Nasi (Main
Heater). Pada kondis iini lampuk ontrol rice cooking menyala (LED Merah). Ketika suhu pemanas mencapai
maksimal dan nasi sudah matang, maka thermostat trip ( magnetic switch )
langsung menggerakkan tuas sehingga posisi saklar (micro switch) jadi berubah mengalirkan
listrik menuju keelemen atas dan elemen samping (Lid Heater & Body Heater)
yang berfungsi untuk menghangatkan nasi setelah proses penanakannasiselesai.
Arus yang mengalir ke kedua elemen tersebut melewati thermostat (Bi-Metal) .Fungsi Bi-Metal pada posisi penghangat ini, yaitu untuk
menjaga agar suhu nasi tetap konstan (78°C-85°C). Suhu yang dikeluarkan oleh Body
Heater akan memanaskan Bi-Metal, ketika suhunya telah mencapai titik maksimal maka
Bi-Metal akan “Off” sehingga arus menuju Body Heater akan terputus. Jika suhunya
telah turun sampai mencapai titik minimal maka Bimetal akan kembali “On” dan arus
pun akan kembali mengalir ke Body Heater. Demikian kerja Bi-Metal tersebut terus
menerus sehingga suhu nasi akantetap.
2.5 Jenis Gangguan
ü
Mati total
ü Tombol-Tombol Tidak berfungsi
ü Magic com Tidak Berfungsi Untuk Memasak (cooking).
ü Nasi Gosong
ü Nasi Kering
2.6 Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja di bidang elektronika sangat penting untuk diperhatikan, karena pekerjaan seorang teknisi di bidang ini selalu berhubungan dengan arus lisrik. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh sumber daya cukup tinggi dan berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian. Oleh karena itu seorang praktisi atau teknisi elekrtonika sebelum melakukan pekerjaannya harus melakukan hal-hal berikut ini :
Keselamatan kerja di bidang elektronika sangat penting untuk diperhatikan, karena pekerjaan seorang teknisi di bidang ini selalu berhubungan dengan arus lisrik. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh sumber daya cukup tinggi dan berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian. Oleh karena itu seorang praktisi atau teknisi elekrtonika sebelum melakukan pekerjaannya harus melakukan hal-hal berikut ini :
-
Selalu memakai alas kaki, baik sepatu maupun sandal. Alas
kaki tersebut harus kering, karena alas kaki yang basah masih bisa mengantarkan
arus listrik.
-
Memakai sarung tangan, baik yang terbuat dari karet maupun
dari bahan kaus.
-
Pada saat melakukan penyolderan hindari menghirup asap yang
keluar dari timah solder karena asap tersebut bisa merusak kesehatan
paru-paru.
BAB III
PELAPORAN
3.1 Pemeriksaan
Pemeriksaan gangguan diantaranya :
a)
Mati total
Alat tidak
berfungsi karena arus listrik tidak ada yang di tandai dengan padamnya kedua
lampu LED.
·
Periksa kabel AC dengan Multimeter (Ohm x 10), apakah
masih bagus.
·
Jika bagus periksa thermofuse dengan Multimeter (Ohm x
10). Jika putus ganti dengan yang baru.
b)
Tombol-Tombol
Tidak berfungsi
Biasanya kerusakan seperti ini sering
terjadi pada Magicom jenis digital. Periksakabelpenghubungpadaelemenbagianatas. Penyebabnya
kabel penghubung pada elemen bagian atas yang terletak di dalam tutup Magicom
putus, dikarenakan kabel tersebut terjepit oleh tutup atas atau engsel dari
tutup tersebut, karena sering membuka dan menutup magicom sehingga tombol untuk
memasak tidak berfungsi dan ditandai dengan lampu LED menyala berkedip. Untuk
memperbaikinya sambungkan kabel tersebut dengan di solder.
c)
Nasi Tidak
tahan Lama , Cepat Basi dan Bau
Cek Body Heater dan Lid Heater dengan
Multimeter. Jika salah satu dari kedua elemen pemanas ini putus maka ganti
dengan yang baru. Jika kedua elemen pemanas ini baik maka gangguan terletak
pada Bi- Metal. Alat ini terlalu cepat “off” sebelum suhunya mencapai titik
maksimal. Untuk mengatasinya ada dua cara:
·
Mengganti Bi-Metal tersebut dengan yang baru.
·
Mengurangi panas yang mengenai Bi-metal tersebut dengan
cara membuka busa penutup (jika ada) pada Bi-metal tersebut.
d)
Magicom Tidak
Berfungsi Untuk Memasak (cooking).
Ada 3 kemungkinan di antaranya :
1.
Besi penahan atau handle (penghubung antara tombol cook
dan warm) berubah posisi, solusinya kita perbaiki besi penahan tersebut ke
posisi normal dengan cara menarik/melengkungkannya dengan tang.
2.
Inner pot/panci perubahan bentuk (agak cekung),
solusinya kita rubah ke posisi normal
dengan menekannya ke arah dalam (menjadi agak cembung).
3.
Periksa magnetic Switch dan Micro Switch, jika salah satu
dari kedua komponen ini rusak maka ganti dengan yang baru.
e)
Nasi Gosong
Disebabkan suhu menanak nasi (cook) melewati 100°C karena besi penahan tombol cook berubah posisi menjadi bengkok pada saat Magnetic Switch dan Micro Switch bekerja. Solusinya yaitu dengan merubah kembali besi penahan tersebut ke posisi normal.
Disebabkan suhu menanak nasi (cook) melewati 100°C karena besi penahan tombol cook berubah posisi menjadi bengkok pada saat Magnetic Switch dan Micro Switch bekerja. Solusinya yaitu dengan merubah kembali besi penahan tersebut ke posisi normal.
f)
Nasi Kering
Bisa terjadi karena Bi-Metalnya rusak, dikarenakan Bi-Metal hanya mampu menahan panas sampai 78°C. Solusinya mengganti Bi-Metal tersebut dengan yang baru.
Bisa terjadi karena Bi-Metalnya rusak, dikarenakan Bi-Metal hanya mampu menahan panas sampai 78°C. Solusinya mengganti Bi-Metal tersebut dengan yang baru.
3.2
Pengukuran
a) Untuk magicom manual yang mati total
dilakukan pengukuran sebagai berikut:
Periksa kabel AC magicom dengan
avometer pada posisi ohm meter. Jika salah satu atau kedua kabel AC putus maka
ganti kabel AC tersebut dengan yang baru. Apabila kondisi kabel AC dalam
keadaan baik maka cek termofuse dengan multimeter pada posisi ohm meter.
Apabila termofuse putus ganti dengan yang baru.
b) Apabila lampu-lampu led magicom menyala
tetapi magicom tidak berfungsi maka cek pin-pin micro switch dengan avometer
pada posisi ohm meter. Apabila kondisi micro switch itu tidak berfungsi
sebagaimana mestinya maka ganti dengan yang baru.
c) Untuk magicom digital yang mati total
dilakukan pengukuran sebagai berikut:
Periksa kabel AC magicom dengan
avometer pada posisi ohm meter. Jika salah satu atau kedua kabel AC putus maka
ganti kabel AC tersebut dengan yang baru. Apabila kondisi kabel AC dalam
keadaan baik maka cek trafo adaptor dengan multimeter pada posisi ohm meter.
Apabila trafo adaptor rusak ganti dengan yang baru.
d)
Untuk magicom digital yang error yang ditandai dengan
tidak berfungsinya
semua
tombol-tombol dan di panel tertulis err. Langkah
pengukuran yang
dilakukan adalah mengukur kabel lid heater dan kabel NTC.
Apabila salah satu dari kabel-kabel tersebut putus maka sambungkan kembali
dengan menggunakan solder
3.3 Kesimpulan Gangguan
a)
Mati total
Alat tidak berfungsi
karena arus listrik tidak ada yang di tandai dengan padamnya kedua lampu LED.
Apabila
kerusakan tersebut akibat putusnya kabel AC hal ini biasanya diakibatkan kabel
tersebut putus digigit tikus atau steker dari kabel tersebut rusak.
Apabila
kerusakan tersebut akibat rusaknya termofuse hal ini biasanya diakibatkan oleh
tidak bekerjanya magnetic switch sebagaimana mestinya sehingga termofuse
mendapat suhu tinggi diatas batas maksimal yang ditentukan.
b)
Tombol-Tombol
Tidak berfungsi
Kabel-kabel
yang terpasang pada magicom tersebut ukurannya terlalu kecil dan kurang elastis
sehingga mudah putus.
c)
Nasi Tidak
tahan Lama , Cepat Basi, Bau dan Kering
Kerusakan body
heater dan lid heater dikarenakan komponen-komponen tersebut terbuat dari
lilitan kawat nikelin dengan ukuran diameter yang sangat kecil sehingga dengan
mendapat suhu yang sangat tinggi dan terus menerus akan mengurangi umur dari
komponen tersebut sehingga mudah putus.
Kerusakan
bi-metal terjadi karena selain mendapat suhu yang tinggi juga alat tersebut
fungsinya sebagai sakelar suhu yang bekerja otomatis terus menerus selama
magicom tersebut bekerja.
d)
Magicom Tidak
Berfungsi Untuk Memasak (cooking) atau Gosong.
Untuk magicom manual kerusakan handle biasanya terjadi
karena konsumen terlalu keras menekan handle tersebut pada saat akan menanak
nasi.
Kerusakan inner-pot biasanya terjadi akibat inner-pot
tersebut berubah bentuk karena suhu yang tinggi atau inner-pot tersebut sering
dipakai untuk mencuci beras.
Kerusakan magnetic switch diakibatkan oleh suhu yang
tinggi sehingga daya magnet yang ada didalamnya akan berubah sedangkan micro
switch yang body luarnya terbuat dari plastik sering rusak karena plastiknya
meleleh akibat terkena suhu yang tinggi.
3.4 Memasang dan Menyel
Untuk penggantian dan pemasangan
komponen-komponen yang rusak adalah sebagai berikut :
Untuk penggantian termofuse yang
terletak dibagian bawah magicom dengan cara menggunting kabel-kabel yang
terhubung dengan termofuse tersebut, kemudian termofuse yang baru dihubungkan
dengan ujung-ujung kabel tersebut dengan solder.
Untuk mengganti micro switch yaitu
dengan cara membuka baut dan mencabut soket-soket yang terpasang dan
dipindahkan ke micro switch yang baru.
Untuk
melepaskan dan memasang bi-metal yang terletak dibagian dalam outer-pot maka
body magicom harus dilepaskan terlebih dahulu agar pemasangannya lebih mudah
dan terletak pada posisi yang tepat.
Setelah proses perbaikan Magicom
selesai maka perlu dilakukan penyetelan dan pengujian terhadap semua bagian
dari magicom tersebut. Proses pengujian pertama adalah setelah magicom
terhubung ke saluran listrik (stop kontak), cek semua fungsi dari tombol-tombol
yang ada, apakah bekerja sebagaimana mestinya, dan cek pula lampu-lampu
indikatornya. Jika semuanya berjalan dengan baik maka proses pengujian telah
selesai dan magicom siap untuk diserahkan kepada konsumen.
Jika setelah Magicom diserahkan kepada
konsumen dan dicoba di rumahnya, tetapi kembali lagi karena masih ada keluhan
yang sama. Maka setelah Magicom tersebut diperbaiki kembali selain di cek
kembali seperti diuraikan diatas Magicom tersebut dicoba untuk menanak nasi dan
dilihat hasilnya untuk memastikan bahwa Magicom tersebut telah bekerja dengan sempurna.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah penulis
menjalankan Praktek Kerja Industri (Prakerin) selama 3 bulan, maka penulis
dapat mengambil kesimpulan bahwaPraktek Kerja Industri itu sangat penting bagi pelajar
Sekolah Menengah Kejuruan karena peserta
diklat dapa terjun langsung kelapangan, serta dituntut untuk bertanggung jawab atas
apa yang telah dilaksanakannya.
Melalui prakerin
ini peserta diklat dapat menilai dan menghargai kemampuan dir sendiri. Penulis mencoba
menarik kesimpulan bahwa ternyata pengalaman yang didapatkan di lapanagan kerja
khususnya dari segi teknik pelaksanaannya lebih praktis jika dibandingkan pelajaran
yang diterima di sekolah, hal ini disebabkan di lapangan dituntut untuk memanfaatkan
waktu seefisien mungkin dengan kesalahan sekecil mungkin.
Dari praktik
yang di dapat, penulis menyimpulkan bahwa untuk
memperbaiki alat elektronik, kita harus memakai peralatan yang setandar, memperbaiki
dengan rapi sehingga kita juga akan mendapat hasilnya, orang lainpun menilai
kita baik. Kita juga bisa mengenal bahan-bahan untuk perbaikan yang seiring
berjalannya waktu semakin canggih, kita harus terus belajar untuk terus maju.
4.2 Saran-saran
1. Dalam melakukan suatu pekerjaan kita harus
menyelesaikan dengan baikdanseefisienmungkin.
2. Peserta prakerin harus mentaati tata tertib yang telah di
tetapkan.
3. Seluruh peserta harus mempersiapkan segala sesuatunya yang
baik untuk persiapan Prakerin.
4. Guru Pembimbing harus memonitoring minimal 1 bulan sekali.
5. JagalahkesehatansewaktumelaksanakanPraktekKerjaIndustri.
6. Menjaga sikap, perilaku atau kesopanan.
DAFTAR PUSTAKA
Diktat PetunjukReparasi di PD. Angkasa
http://pintarbengkel.blogspot.com
www.google.co.id/m?q=termofuse
www.google.co.id/search?hl=magneticswitch
www.google.co.id/search?hl=microswitch
duniatehnikku.wordpress.com/2011/10
http://perlengkapanbengkel.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar